Akhir-akhir ini Gerakan Pramuka mengalami masa surut,
karena tidak seaktif seperti dahulu. Sekolah-sekolah sudah mulai meninggalkan
pendidikan kepramukaan karena dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan
zaman. Gerakan Pramuka dianggap masyarakat saat ini sudah kuno, apalagi oleh
anak-anak dan pemuda yang sudah mulai terbawa arus modernisasi. Gejala tersebut
bisa terlihat dari mulai menghilangnya gerakan pramuka di sekolah-sekolah, menurunnya
partisipasi siswa untuk mengikuti kegiatan kepramukaan dan yang paling gampang
dilihat yaitu sudah tidak dipakainya lagi seragam pramuka yang berwarna cokelat
tersebut di sekolah.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut hemat saya, karena
masyarakat terutama siswa-siswa tidak mau mengenal pramuka. Bagaimana mau
mengenal, menyentuh pun tidak sama sekali. Ada pepatah yang mengatakan “kalau
tak kenal maka tak sayang”, sepertinya pepatah tersebut benar adanya melihat
kondisi gerakan pramuka yang sepi dan surut.
Lantas, realitaskah Gerakan Pramuka diterapkan lagi untuk
pendidikan saat ini? Jawabannya sudah pasti iya dan sangat penting Gerakan
Pramuka untuk pendidikan di Indonesia sekarang ini ditengah menurun dan
rusaknya nilai moral serta karakter pemuda saat ini. Jawaban tersebut merupakan
pengalaman penulis saat mengikuti kegiatan pelatihan Gerakan Pramuka dalam
kurikulum 2013.
Misalnya saja, seberapa pentingkah materi tentang sandi
seperti sandi morse untuk kehidupan saat ini dimana teknologi komunikasi sudah
sedemikian hebatnya. Pernyataan tersebut Memang benar adanya, untuk apa sandi
morse diajarkan kepada para siswa ketika mereka bisa dengan mudah berhubungan
dan berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan teknologi telepon seluler.
Perlu diketahui bahwa menurut beberapa penelitian, sandi
morse sangat bagus untuk merangsang perkembangan saraf sensorik dan motorik
untuk anak setingkat pramuka siaga. Rangsangan tersebut bisa terjadi karena
sandi morse dengan bunyi peluitnya memaksa anak untuk berfikir secara cepat
huruf apa yang dikeluarkan dari suara peluit tersebut. Selain itu, sandi morse
juga sangat berguna ketika terjadi bencana yang kita tidak tahu kapan bencana
tersebut datang.
Misalnya saja kemarin saat terjadi bencana alam gunung
kelud meletus, yang menyebabkan kerusakan sehingga listrik padam serta sempat
menghilangnya jaringan telekomunikasi. Sandi morse sangat dibutuhkan ketika ada
kejadian tersebut, karena sangat tidak mungkin orang-orang berkomunikasi dengan
cara bertatap muka saat terjadi gawat darurat bencana dengan terhalang oleh
jarak dan beberapa kerusakan alam.
Sekarang ini Pramuka mulai dimunculkan kembali oleh
pemerintah melalui kurikulum 2013 yang baru, pasalnya gerakan pramuka dianggap
sangat penting dan sangat tepat untuk menangani masalah pemuda saat ini yang
sudah mulai terbawa arus globalisasi serta modernisasi.
Pemuda Indonesia saat ini sudah mulai terkikis nilai
moral dan karakternya yang disebabkan oleh pengaruh budaya barat yang tak dapat
disaring dengan baik sehingga sudah tidak sesuai lagi dengan nilai-nilai moral
dalam Pancasila. Melalui kurikulum 2013 ini pemerintah mencoba merangkul
kembali para pemuda untuk mengisi waktu luangnya dengan mengikuti kegiatan
kepramukaan di sekolah. Mau dibawa kemana negeri ini jika para pemuda penerus
generasi bangsanya mengisi waktu luang dengan hal-hal yang tidak benar sehingga
menyebabkan tawuran antar sekolah terjadi dimana-mana.
Gerakan Pramuka juga telah mengikuti perkembangan zaman
dengan berubahnya beberapa materi kepramukaan agar sesuai dengan kondisi
sekarang namun tetap tidak menghilangkan esensi dari gerakan pramuka tersebut.
Hidup Gerakan Pramuka!
Indonesia Jaya!