Rabu, 10 Agustus 2016

INDAHNYA PEMALANG DARI ATAS BUKIT SAMOAN



pemandangan dari atas puncak bukit samoan


Hooolllaaaaa!!! Sekarang aku bakal review tempat wisata mana lagi ya?
Berhubung ini masih liburan semester dan kebetulan aku ada di Pemalang, jadi aku bakal cerita tentang pengalaman mengunjungi puncak bukit Samoan yang ada di desa Siremeng, kecamatan Pulosari, Pemalang. Yap, Pulosari merupakan kecamatan paling selatan di Kabupaten Pemalang, dekat banget dengan gunung Slamet atau lebih tepatnya ada di kaki gunung tertinggi di Jawa Tengah itu.

Sudah pasti hawa sejuk dan suasana pegunungan serta hutan bakal mengiringi perjalanan menuju ke puncak bukit Samoan ya guys. Nah, tempat ini pasti bakalan cocok banget buat kalian yang ingin menenangkan diri setelah sekolah, kuliah maupun kerja dengan tugas yang begitu menumpuk. Oh iya, karena untuk menuju ke puncak kita harus hiking dan mendaki jadi ini sangat cocok buat kalian para muda-mudi yang masih strong untuk jalan ya, hehe. Jadi tidak cocok untuk liburan bersama keluarga. Ya kecuali kalau memang keluarga kalian hobi mendaki puncak atau gunung ya guys.

Puncak bukit Samoan dengan tinggi 1622 mdpl yang terletak di Pulosari jaraknya sekitar 49 km ke arah selatan dari pusat kota Pemalang. Untuk menuju kesana dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih satu jam perjalanan. Tenang aja guys, kalian gak bakal bosen kok dengan perjalanan yang lumayan lama itu. Kalian bakal ditemani dengan pemandangan indah khas Pemalang selatan, jadi gak bakal kerasa deh dan pasti menyenangkan.

Minggu, 10 Juli 2016

Wisata Kalianget Kalibening Banjarnegara




salah satu sudut di Kalianget (pemandian air panas untuk wanita)

Hooolllaaaaa!!!
Libur lebaran di Jawa Tengah kemana ya enaknya? Jangan takut kehabisan tempat liburan deh kalo lagi lebaran di Jateng. Soalnya Jateng punya 1001 pesona wisata lebaran Jateng. Lebaran gini keluarga besar berkumpul, pasti saat yang sangat pas kan untuk liburan bersama keluarga.
Nah buat kalian yang lagi lebaran di Jateng tepatnya di daerah Banjarnegara, Pekalongan, Pemalang dan sekitarnya bisa banget nih berkunjung ke wisata Kalianget. Wah tempat wisata apaan tuh kaka? Kalianget berasal dari bahasa Jawa yaitu kali memiliki arti sungai dan anget yang memiliki arti hangat. Yap, jadi udah tau kan kalianget tempat wisata apaan?

Ya, wisata Kalianget merupakan sebuah destinasi wisata pemandian air hangat atau panas yang terletak di pegunungan di daerah Kalibening kabupaten Banjarnegara. Ini tempatnya beneran asyik banget deh, asli! Suasana pegunungan yang asri dan sejuk ditambah pemandangan yang indah, kalian bisa menikmatinya sambil mandi air hangat/panas. Jadi, pasti akan membuat kalian lebih nyaman dan rileks setelah menghadapi penatnya hari raya dan arus mudik yang sangat padat.

Selasa, 31 Mei 2016

PECEL COMAL PEMALANG VS PECEL MALANG



Kuliner Part 2

Hooolaaaaa! Balik lagi nih bahas kuliner sesuai janji pada tulisan sebelumnya yang membahas tentang bedanya menu sarapan khas daerah Comal Pemalang dan Malang. Kali ini bakal kupas tuntas bedanya kuliner Pecel di daerah Comal Pemalang dan daerah Malang atau bahkan Jawa Timur.
Emang apa sih bedanya? Enakan mana sih?

Ketika berkunjung ke Malang ataupun daerah Jawa Timur lainnya seperti Blitar, Kediri, Madiun dan daerah lainnya pasti akan sering menjumpai kuliner Nasi Pecel. Biasanya pecel di daerah tersebut akan disajikan dan disantap pagi hari saat sarapan dengan bumbu pecel yang khas dan tidak terlalu pedas. Nasi Pecel di daerah Jawa Timur memiliki ciri khas yang berbeda antara kota yang satu dengan kota lainnya. Perbedaannya terletak pada jenis sayuran yang dipakai.

Cara penyajian pecel di daerah Jawa Timur ini juga berbeda, yakni sebagai lauk dengan nasi disertai berbagai lauk lainnya seperti tempe tahu goreng, lalu bumbu pecel yang sudah dicairkan akan disiramkan di atas nasi dan sayuran. Bumbu pecelnya juga sedikit berminyak. Pokoknya racikan itu akan menghasilkan rasa Nasi Pecel yang khas dan sangat enak.

Nah, tapi ketika kalian berkunjung ke daerah Comal maupun Pemalang pasti akan menemukan pecel yang sedikit berbeda. Apa aja sih bedanya?
 
pecel&opak usek di Comal/Pemalang, sumber: http://farm1.static.flickr.com/169/425288382_9fd9669887.jpg

  1. Pecel di daerah Comal/Pemalang TIDAK disajikan pada pagi hari untuk menu sarapan sebagai lauk. Melainkan biasanya pecel akan disantap saat siang sampai sore hari tanpa nasi, hanya sebagai cemilan saja ditambah gorengan dan minumnya es. 
  2. Cara penyajian pecel yang berbeda. Biasanya pecel di daerah Comal/Pemalang sambelnya akan dicampur bersama sayuran di ulekannya langsung. Berbeda dengan pecel di daerah Jawa Timur yang disiram di atas sayuran dan nasi. 
  3. Penyebutan sambel dan bumbu pecel. Ketika di  daerah Jawa Timur disebut dengan bumbu pecel, maka di daerah Comal/Pemalang disebut sambel. Ya karena memang sambel pecel memiliki rasa yang pedas atau bahkan sangat pedas. Bahan-bahan yang digunakan juga berbeda antara bumbu dan sambal pecel. 
  4. Selain gorengan juga bisa disajikan dengan OPAK USEK. Usek adalah kerupuk yang cara memasaknya digoreng pakai pasir hitam. Sangat unik bukan? 
  5. Di daerah Comal/Pemalang pecel sangat mirip dengan LOTEK. Serupa tapi tak sama lho.  Perbedaannya juga terletak pada bahan yang digunakan untuk sambalnya. Keduanya sama enaknya kok.

Kalian bisa mendapatkan pecel atau lotek di banyak warung-warung atau bisa membuatnya sendiri tentunya dengan kreasi sendiri dong. Semoga bahasan di atas bisa menambah informasi dan referensi kuliner kalian ya!

Jumat, 27 Mei 2016

NASI MEGONO VS NASI PECEL: KULINER SARAPAN



Holaaaaa! Lama gak nulis blog lagi nih... Kali ini aku bakal nulis yang berbeda dari sebelumnya, aku akan membahas kuliner. 

Kuliner sarapan di Indonesia sangat beragam, salah satunya kuliner yang terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setiap daerah pasti memiliki kuliner khas sarapan yang unik. Nah apa sih perbedaan kuliner sarapan di Jawa Tengah dan Jawa Timur?

Sebelum bahas perbedaannya, aku sekarang memang tinggal di Malang tapi lahir dan besar di Pemalang, hampir mirip banget kan ya namanya? (Pe)Malang, haha kebetulan saja sih. Nah, setelah tinggal di Malang hampir empat tahun, aku menemukan keunikan sarapan orang Malang, mungkin juga sekitar daerah Malang seperti Blitar dan Kediri. Trus apa uniknya? Yap, ada perbedaan kuliner sarapan dengan daerah asalku di Pemalang.

Lalu apa sih kuliner sarapan di Pemalang? Sebenarnya lebih tepatnya di Comal dan daerah Pekalongan utara. Sebab, ciri khas budaya daerah Comal lebih erat dengan Pekalongan daripada Pemalang sendiri, mulai dari bahasanya, adat dan kuliner. Jadi kalo di daerah Comal kuliner sarapan yang khas itu NASI MEGONO. Kayaknya kurang pas gitu kalo sarapan tapi gak makan Nasi Megono. Kalo lagi di daerah Comal mau sarapan ya Nasi Megono menunya.

Apa sih Nasi Megono itu?
Nasi Megono atau Megono terbuat dari buah nangka muda atau gori yang dicincang menjadi sangat kecil dan dicampur dengan parutan kelapa (tapi ada juga yang tidak memakai parutan kelapa) serta bumbu-bumbu yang sangat khas nan lezat. Tentunya Megono ini tidak dihidangkan dengan nasi begitu saja, bisa dicampur dengan berbagai lauk lainnya yang akan menggugah selera makan kita.

Nasi Megono, sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOkXa8GDCoDuy_5ygZdkq6TZc96-pAlBnFIgP4Bb3wI2dzwKOHUVzwZRKsCJMYE1M_JvXOISKvfOAvRrwesd5LzaPSb-3ugDjCdasPYqNixQ0yYkHrIb2hZFBojDMFT1LqBulyzTXQodM/s1600/IMG_0423.JPG
Ketika kalian berkunjung ke Pekalongan, Batang dan Pemalang pasti akan dengan mudahnya menemui Nasi Megono. Ya walaupun sekarang dengan semakin terkenalnya Nasi Megono, maka para penjual gak hanya menjualnya di pagi hari waktu sarapan saja, melainkan kita akan menjumpai Nasi Megono sebagai kuliner malam hari yang gak kalah enaknya saat dimakan waktu sarapan.

Minggu, 13 Maret 2016

Wisata Sehari di Tulungagung Kota Marmer



Pantai Coro Tulungagung

Wisata Sehari di Tulungagung Kota Marmer
Hoooolaaaaa... nihao! Wah Tulungagung? Asyik banget ya bisa pergi ke kota produsen Marmer alami terbesar di Indonesia ini. Yap, aku berkesempatan menjelajah Tulungagung pada awal tahun 2016 lalu. Perjalanan ditempuh selama 3 jam menggunakan sepeda motor dari kota Malang tempat aku belajar. Serunya perjalanan kali ini itu aku pergi bareng temen-temen ke rumahnya salah satu teman dekatku. Sudah terbayang di benakku gimana indahnya liburan di Tulungagung ini.

Ya, Tulungagung merupakan salah satu penghasil Marmer terbesar di Indonesia. Bahkan marmer produksi dari Tulungagung ini juga sudah berhasil menembus pasar ekspor lho. Keren kan? Daerah penghasil marmer ini terletak di kawasan selatan Tulungagung, sekitar 30 sampai 45 menit dari pusat kota. Aku juga punya lho gantungan kunci marmer dari Tulungagung ini, pemberian dari temanku yang sedang aku kunjungi rumahnya ini.
Lalu sehari di Tulungagung ini bisa ngapain aja ya? Oke, sehari di kota marmer ini bisa mengunjungi beberapa tempat wisata sekaligus. Check this out pengyoumen (friends)!

1. Pantai Sidem
Pantai Sidem Tulungagung

Tempat pertama yang aku kunjungi yaitu pantai pasir hitam di deretan pantai selatan Tulungagung. Seperti yang kita ketahui kalau pantai selatan Jawa Timur adalah deretan pantai dengan perbukitan yang sangat indah dan menawan, nggak kalah pokoknya sama pantai-pantai di Bali atau Lombok deh. Nah, dalam perjalanan menuju pantai Sidem ini aku juga melewati kawasan produsen marmer Tulungagung lho. Tapi yang aku lihat ternyata sudah banyak bukit-bukit yang habis karena diambil secara besar-besaran. Mungkin suatu saat akan habis marmer di Tulungagung ini?

Setelah sampai di kawasan pantai Sidem ini ternyata belum ada petugas penjaga loket. Senangnya hatiku karena tidak perlu membayar HTM, haha. Pantai Sidem ini memiliki garis pantai yang lumayang panjang. Banyak juga pedagang atau warung-warung di pinggiran pantainya. Karena terlalu pagi ke pantai ini tapi tetap ketinggalan momen sunrise-nya sih, jadi hanya bisa lihat para nelayan yang sedang mendarat setelah melaut menangkap ikan sejak malam atau dini hari. Justru, di situlah letak keseruannya, sebab bisa menikmati gimana sih para nelayan ini bekerja. Jarang banget kan lihat yang beginian pastinya.

Minggu, 06 Maret 2016

Familiarization Tour bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah



foto sebelum pemberangkatan di kantor Dinbudpar Jateng


Hoooolllllaaaaaaa... nihao! Kali ini aku mau cerita pengalaman perjalanan yang sangat luar biasa. Karena, ini merupakan perjalanan atau trip yang spesial menurutku. Pada bulan Agustus tahun 2015 kemarin (wah udah lawas banget ya? Maapkeun baru sempet nulis, hehe) aku bisa mengikuti program Familiarization Tour atau biasa dikenal dengan Famtour bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Waaaah asyiiikkk banget yaaa? Kok bisa sih? Hehe. Ya bisa dong, soalnya sejak bulan Juli-Agustus 2015 aku magang di Dinbudpar bareng 3 orang rekan ku dari FIB UB, yaitu Endang dan Lantip. Btw, kami kenal sejak jaman maba lho waktu ospek kita sekelompok bareng padahal beda jurusan. Mereka berdua jurusan Bahasa dan Sastra Prancis, tapi bersyukur banget bisa akrab sampe sekarang.

Nah, apa sih program Familiarization Tour itu? Jadi, program Famtour merupakan program kerja dari Dinbudpar Jateng untuk mengenalkan wisata dan kebudayaan Jawa Tengah kepada para pelajar dan mahasiswa asing yang sedang belajar di Jawa Tengah. Waah seru kayaknya? Iya dong pasti seru, soalnya aku bisa trip bareng para bule, hahaha. Alhamdulillah, rejeki anak magang yang baik. Famtour periode tahun 2015 ini kita bakalan mengunjungi kabupaten Purbalingga dan Banyumas. Wiiiiih tau kan daerah itu? Itu lho itu... daerah yang ngomongnya ngapak-ngapak luchuuuu, hahahaha...

Okey, famtour ini kita akan menelusuri wisata di Purbalingga dan Banyumas selama 3 hari 2 malam mulai tanggal 20-22 Agustus 2015. Hari pertama, kita bakalan menjelajah indahnya gua lawa yang di Purbalingga. Pengalaman yang paling seru di gua lawa ini adalaaaaah... susur gua! Yeaaay! Seru banget lho kegiatan susur gua ini. Kita masuk ke gua lawa yang sangat sempit sampai merangkak dan sekujur tubuh ini dipenuhi lumpur. 

Sabtu, 02 Januari 2016

MANGROVE PARK MOJO PEMALANG



MANGROVE PARK MOJO PEMALANG
REFERENSI DESTINASI WISATA BARU DI PEMALANG UTARA


Hooolllaaaaa.... kali ini aku mau berbagai pengalaman travelling lagi lhooo... kemana ya kira-kira?
Oke, karena saat ini lagi waktunya liburan natal dan tahun baru berarti aku berkesempatan untuk mengunjungi salah satu destinasi di daerah asal yaitu Pemalang. Yap, kali ini aku mbolang dan explore Pemalang utara, tepatnya di ujung atau hilir sungai Comal desa Mojo, kecamatan Ulujami, kabupaten Pemalang. Nama destinasinya yaitu Mangrove Park Mojo Pemalang.

Mangrove Park Mojo Pemalang merupakan destinasi yang masih baru dan kurang disosialisasikan oleh pemda Pemalang. Padahal tempat tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa bersaing dengan destinasi di Pemalang utara lainnya seperti pantai widuri, nyamplungsari, dan blendung. Kenapa memiliki potensi yang bagus? Karena Mangrove Park Mojo Pemalang memiliki pemandangan yang sangat indah dan bagus serta masih sangat alami dan baru. Mangrove Park Mojo Pemalang terbentuk berkat kerjasama antara Fakultas Kehutanan UGM, Pemkab Pemalang, OISCA Marine Mangrove Program, dan kelompok Pelita Bahari.
Pendiri Mangrove Park Mojo Pemalang
Nah, lalu bagaimana cara menuju ke Mangrove Park Mojo Pemalang?
Oke untuk transportasi kesana kita bisa menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi, sebab tidak ada angkutan umum untuk menuju kesana. Arahnya yaitu kalau dari Pemalang melewati pantura menuju ke Comal, sebelum pertigaan Blandong Comal ada pertigaan menuju arah utara ke desa Kauman, susukan, Wonokromo lalu Mojo. Tinggal ikuti jalan utama saja lurus terus ke utara sampai mentok ketemu sungai Comal. Jalanan menuju kesana sudah bagus dan di aspal mulai dari masuk jalan desa Kauman sampai jalanan kecil desa Mojo. Dari Comal menuju desa Mojo membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Kalau dari Pemalang berarti sekitar 45-60 menit.